Semangat Tak Pernah Pudar di Hari Kebangkitan NasionalPenulis: Harini Bendahara PPWI Lampung

BANDAR LAMPUNG

Peringatan Hari Kebangkitan Nasional bukan sekadar momentum historis. Lebih dari itu, ia adalah panggilan jiwa untuk terus menyalakan semangat kebersamaan dan harapan, seperti tergambar jelas dalam poster kampanye yang beredar luas hari ini: sosok perempuan lansia dengan sorot mata tajam, menggenggam tangan penuh tekad.

Mengusung tagline “Kebangkitan bukan soal usia, tapi semangat yang tak pernah padam”, pesan yang dibawa tahun ini menyentuh sisi emosional bangsa. Dalam kondisi apa pun, usia bukan penghalang untuk berkontribusi bagi Indonesia yang lebih baik.

Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh setiap 20 Mei, menandai berdirinya Boedi Oetomo pada 1908—sebuah titik awal gerakan nasional menuju kemerdekaan. Kini, lebih dari seabad kemudian, semangat itu masih relevan di tengah tantangan zaman: ketimpangan sosial, krisis iklim, hingga arus informasi yang begitu cepat.

“Bangkit bersama, menyalakan harapan untuk Indonesia yang lebih baik,” bukan hanya slogan, tapi panggilan untuk semua kalangan—dari anak muda, pekerja, hingga lansia. Sebab, sebagaimana dalam poster, kebangkitan adalah milik siapa saja yang tak lelah mencintai negeri ini.

Dari ruang kelas hingga pelosok desa, dari pabrik hingga kantor-kantor pemerintahan, semangat kebangkitan harus terus dikobarkan. Tidak lagi dengan senjata, melainkan dengan karya, kepedulian, dan solidaritas.

Selamat Hari Kebangkitan Nasional. Mari bangkit bersama—untuk Indonesia yang tangguh, inklusif, dan berkemajuan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *