KOTA BEKASI
Rabu tgl 26 nov 2025..Direktur Perumda Tirta Patriot Kota Bekasi menjadi sorotan publik setelah diduga tertidur saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Panitia Khusus (Pansus) 8 DPRD Kota Bekasi. Insiden tersebut menuai kritik keras dari kalangan mahasiswa.
Demisioner Presiden Mahasiswa Universitas Nusa Mandiri, Coky Atma Jaya, menyatakan sikap tegas atas peristiwa yang dinilai mencederai nilai profesionalisme dalam forum resmi pengawasan publik tersebut.
Menurut Coky, RDP merupakan ruang pertanggungjawaban lembaga terhadap wakil rakyat dan masyarakat. Karena itu, segala bentuk sikap yang menunjukkan ketidaksiapan dinilai tidak pantas.
“RDP adalah forum resmi pertanggungjawaban publik, bukan tempat untuk tidur atau menunjukkan ketidakseriusan. Apa pun alasannya, dugaan tindakan tersebut tidak mencerminkan profesionalisme,” kata Coky dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (26/11/2025).
Ia mengecam keras dugaan perilaku tersebut karena dinilai mencoreng nama baik Perumda Tirta Patriot sekaligus merendahkan wibawa DPRD sebagai lembaga pengawas.
Coky juga mendesak Direktur Perumda Tirta Patriot untuk memberikan klarifikasi secara terbuka kepada publik guna meluruskan informasi yang beredar. Selain itu, ia meminta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja jajaran direksi perusahaan daerah tersebut.
“Jika ditemukan adanya pelanggaran etika atau ketidakmampuan dalam menjalankan tugas, kami meminta agar pemerintah daerah mengambil langkah tegas,” ujarnya.
Tak hanya itu, ia juga mendorong DPRD Kota Bekasi agar menindaklanjuti insiden tersebut secara serius dan memastikan tidak ada pelanggaran yang dibiarkan tanpa konsekuensi.
Menurut Coky, Perumda Tirta Patriot memegang peranan strategis dalam pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, khususnya pelayanan air bersih. Karena itu, setiap bentuk dugaan kelalaian dalam forum pengawasan resmi dinilai patut menjadi perhatian publik.
“Pelayanan publik adalah amanah, bukan sekadar formalitas. Jika pada forum resmi saja muncul dugaan kelalaian mencolok, wajar bila masyarakat mempertanyakan kapasitas kepemimpinan yang ada,” ucapnya.
Dengan ini saya menyatakan :
1. Saya mengecam keras dugaan tindakan tidak profesional yang mempermalukan nama Perumda Tirta Patriot serta mencederai wibawa rapat resmi DPRD Kota Bekasi.
2. Saya menuntut Direktur Perumda Tirta Patriot memberikan klarifikasi terbuka kepada publik.
3. mendesak walikota bekasi dan wakil walikota bekasi melakukan evaluasi mendalam dan mempertimbangkan langkah tegas apabila ditemukan pelanggaran etika atau ketidakmampuan menjalankan tugas.
4. Saya meminta DPRD Kota Bekasi bertindak lanjut dan memastikan insiden seperti ini tidak dibiarkan tanpa konsekuensi yang jelas.
Perumda Tirta Patriot memikul tanggung jawab besar terhadap pelayanan air bersih warga Kota Bekasi. Jika pada forum pengawasan resmi saja muncul dugaan kelalaian mencolok, maka sangat wajar publik mempertanyakan kapasitas kepemimpinan yang ada saat ini.
Saya menegaskan:
Rapat resmi adalah tempat bekerja, bukan tidur.
Pelayanan publik adalah amanah, bukan seremonial.
Insiden memalukan ini tidak boleh dianggap wajar dan tidak boleh didiamkan.(arf na 70).






